Perang Badar adalah pertempuran penting dalam sejarah Islam yang terjadi pada 17 Ramadhan tahun 2 Hijriah (624 M). Perang Badar terjadi antara kaum Muslimin dari Madinah yang dipimpin oleh Nabi Muhammad melawan kaum Quraisy dari Mekkah.
Konflik ini sebagian besar dipicu oleh serangan kaum Quraisy terhadap kafilah dagang Muslim dan penindasan terhadap kaum Muslimin di Mekkah. Nabi Muhammad memutuskan untuk menghadang kafilah dagang Quraisy yang dipimpin oleh Abu Sufyan, yang kembali dari Syam ke Mekkah.
Pertempuran ini terjadi di Lembah Badar, sekitar 50 km barat daya Madinah. Lokasi ini strategis karena memiliki sumur-sumur air yang penting untuk logistik pasukan. Berikut adalah tujuh titik historis yang terkait dengan Perang Badar:
1. Lembah Badar: Tempat utama dimana pertempuran terjadi. Lembah ini terletak sekitar 80 mil barat daya Madinah.
2. Sumur Rauha’: Sumur yang berada 90 km dari Madinah ini menyediakan air bagi pasukan Muslim dan juga merupakan lokasi penting yang diperebutkan selama pertempuran. Dahulu, air dari sumur ini tidak dapat diminum karena bau amis. Akan tetapi setelah diludahi oleh nabi Muhammad, air dari sumur ini dapat diminum hingga saat ini.
3. Sumur Syifa’ : Dua mufti utama Arab Saudi, Ibnu bass dan Syaikh Ibnu Utsaimin memperbolehkan untuk datang ke sumur yang berada 20 km dari sumur Rauha’ ini dan meminum airnya dengan keyakinan untuk mengharap kesembuhan.
4. Masjid Al-‘Arish: Masjid ini didirikan di tempat di mana Rasulullah mendirikan tenda selama Perang Badar untuk berdoa dan memimpin pasukan Muslim. Di tempat inilah pertama kali istighosah dilakukan oleh baginda Nabi untuk menirakati para pasukan muslim dalam perang Badar yang kalah jauh dalam jumlah. Kemudian, Allah mengirim 1000 malaikat untuk membantu pasukan muslim untuk melawan pasukan kafir quraisy.
Terdapat dua tumpukan batu di bawah masjid al-’arish, disanalah Abu Jahal terbunuh dan kemudian dimasukkan ke dalam sumur. Yang sampai saat ini, selalu dilempari batu dan kerikil oleh orang muslim yang datang ke tempat ini.
5. Jabal Malaikat : Bukit ini dikenal sebagai tempat dimana 1000 malaikat dikatakan turun untuk membantu pasukan Muslim selama pertempuran. Hingga saat ini, pasir di bukit ini berwarna putih dan lembut, berbeda dengan bukit lainnya di daerah arab yang berwarna hitam. Konon katanya, pada mulanya bukit ini juga seperti bukit pada umumnya, namun setelah dituruni oleh malaikat barulah menjadi seperti demikian.
6. Gua Thawr: Tempat Rasulullah dan Abu Bakar bersembunyi dari pengejaran kaum kafir quraisy ketika perjalanan dari Mekkah ke Madinah sebelum Perang Badar. Gua Thawr terletak di bagian ujung Mekkah, tepatnya 5 mil (8,0 kilometer) dari pusat kota Mekkah.
7. Makam para Syuhada Badar: Tempat dimana 14 sahabat yang gugur dalam pertempuran ini dimakamkan. Lokasi ini sekarang menjadi tempat ziarah bagi banyak Muslim. Akan tetapi sahabat yang membunuh Abu Jahal di perang Badar, Muawwidz bin Afro’ tidak dimakamkan di tempat ini. Beliaulah yang dengan berani menghabisi nyawa Abu Jahal dan melawan dengan masuk ke dalam pasukan kafir quraisy hingga terluka. Beliau wafat 4 hari kemudian, itulah mengapa beliau tidak dimakamkan di tempat ini.
Perang Badar menandai kemenangan besar bagi kaum Muslimin dan menjadi titik balik penting dalam sejarah Islam. Perang Badar disebut dalam Al-Qur’an sebagai pertempuran di mana Allah mengirimkan bantuan malaikat untuk membantu kaum Muslimin. Ini memperkuat keyakinan kaum Muslimin terhadap pertolongan Ilahi dan kebenaran perjuangan mereka.
Perang Badar tetap dikenang sebagai simbol keimanan, keberanian, dan pertolongan Ilahi dalam sejarah Islam.kaum Muslimin dan menjadi titik balik penting dalam sejarah Islam.