BAGAIMANA MENGUKUR KEMANFAATAN ILMU?

Kita yang istiqamah hadir di majelis taklim, pengajian, atau ngaji “ndeprok’, ngasahi kitab, ngaji “damparan”, atau membaca status-status keilmuan di media sosial, bagaimanakah cara mengukur kemanfaatan ilmu kita?

Seorang ulama memberikan standarnya, dengan mengungkap apakah hakikat ilmu itu. Menurut beliau:

(مَا) يَدُلُّ عَلَى أَثَرٍ بِالشَّيْئِ يَتَمَيَّزُ بِهِ عَنْ غَيْرِهِ

“(Ilmu adalah sesuatu) yang menunjukkan pada suatu dampak yang dapat membedakan seseorang dengan yang lainnya.”

Menurut pengertian ini, ilmu itu harus melahirkan sebuah distingsi. Sementara distingsi itu berbeda dengan semata “perbedaan”. 

Distingsi adalah “derajat perbedaan sikap”. Maksudnya, dalam menyikapi sesuatu, orang yang sudah tahu harus punya “derajat sikap yang berbeda” dengan orang yang belum tahu. 

Contoh sederhana, cara wudhu orang yang sudah tahu ilmunya tentu berbeda dengan orang yang belum tahu ilmunya. Sikap orang menghadapi musibah, gejala alam, atau misalnya penyebaran virus corona hari-hari ini, harus berbeda antara orang yang sudah tahu ilmunya dengan orang yang belum tahu. 

Keluarga yang sudah disiapkan memahami ilmu waris, saat orang tuanya wafat, akan punya sikap yang berbasis ilmu dalam melihat tinggalan warisan orang tuanya. Potensinya kecil mereka akan berebut warisan atau membagi warisan dengan tanpa ilmu; sesuatu yang sering kita jumpai pada keluarga yang belum disiapkan untuk memahami ilmu faraid dengan baik.

Inilah yang namanya distingsi. Dalilnya adalah QS. Az-Zumar [39] ayat 9. Terdapat beberapa ayat lain dalam al-Qur’an yang membicarakan tentang distingsi ini, dibahasakan dengan “hal yastawi”, “hal tastawi”. Misalnya dalam Surat al-An’am ayat 50, ar-Ra’d ayat 16, dan an-Nahl ayat 76. 

Pengertian tentang ilmu yang praktis itu disebutkan dalam kitab Mu’jam Maqayis al-Lughah karya seorang ulama bernama Syaikh Ibnu Faris.

Semoga kita dan anak turun kita Allah jadikan sebagai ulama: orang-orang yang ilmunya bermanfaat dunia dan akhirat.

Amin ya Rabbal ‘Alamin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *