“ adab yang baik akan menutupi ilmu yang sedikit, sedangkan ilmu tidak akan bisa menutupi adab yang buruk. Tidak memiliki keduanya (adab dan ilmu) adalah sebuah cacat moral. Dan memiliki keduanya (adab dan ilmu) adalah sebuah kekayaan yang patut dibanggakan”- Ustadz khoirul Lathif
Madrasah diniyah Darul Faqih yang berada dibawah naungan Yayasan Darul Faqih Malang Indonesia menggelar acara wisuda Takmiliyah Wustha & Ulya pada hari kamis, 30 Syawal 1445 H / 9 Mei 2024 M. Kegiatan ini berlangsung di Masjid Dafa Shofia Pondok Pesantren Darul Faqih. Acara ini juga menandai berakhirnya tahun pelajaran 2023-2024 Madrasah Diniyah Darul Faqih.
Acara wisuda ke III Madrasah Diniyah Darul Faqih ini dihadiri oleh Pengasuh Pondok Pesantren Darul Faqih, Ketua Yayasan Darul Faqih, Kepala unit Madrasah Diniyah, SMP, MA, PTIK, TPQ, para Asatid dan asatidzah, wali santri dan pastinya wisudawan wisudawati kelas 3 wusta & kelas 3 ulya.
Dimulai dengan Pra acara yakni penampilan dari Al-Banjari Darul Faqih pada pukul 07.30-08.00. Memasuki acara inti yang diambil alih oleh ananda Fajar dan Khoir selaku master of ceremony, acara dimulai dengan pembacaan ummul qur’an yang dipimpin langsung oleh pengasuh Pondok Pesantren Darul Faqih, Abina KH. Faris Khoirul Anam., Lc.M.H.I. Acara berlajut dengan pembacaan ayat suci Al-Qur”an yang dibacakan oleh ananda Muhammad Ghulam Salim Asyrofi yang juga merupakan salah satu peserta wisuda pagi hari ini.
Selepas mendengarkan lantunan ayat suci Al-Qur’an yang begitu menyejukkan hati, saatnya ustadz Iftahul Khoirul Lathif selaku kepala Madrasah Diniyah Darul Faqih menyampaikan sambutan kepada para hadirin. “ Perlu diketahui, bahwa para santri kelas tiga madin wustho yang di wisuda pada pagi ini, berarti ananda telah menempuh pendidikan di Madrasah Diniyah selama 3 tahun, yang mana mereka telah mempelajari kurang lebih sekitar 20 kitab yang telah diajarkan yang telah diajarkan di Madrasah Diniyah.”
”Di Madrasah Diniyah juga dibekali dengan pengetahuan agama yang populer atau biasa dilaksanakan di masyarakat seperti memimpin sholat jamaah, memimpin tahlil, istighosah, maulid nabi, dan lain sebagainya. Hari ini kelas 6 Madrasah Diniyah Darul Faqih juga menjadi peserta wisuda pagi hari ini. Kalau kelas 3 madin wustho menempuh 3 tahun dengan mempelajari sekitar 20 kitab yang diajarkan, kalau sampai kelas 6 berarti mereka telah mempelajari sekitar 45 kitab yang diajarkan. Santri yang telah menuntaskan belajar hingga 6 tahun nantinya akan menjadi pengurus dan mengajar, baik di Pondok Pesantren Darul Faqih sendiri, hingga diluar Darul faqih nantinya.” tutur ustadz yang kerap disapa ustadz Irul tersebut panjang. Tak hanya itu, beliau juga berdoa semoga wisuda ini menjadi satu amal ibadah yang mendapat ridho dari Allah S.W.T, dan menjadi bekal bagi para wisudawan dalam mengarungi samudra ilmu di kemudian hari.
Usai penyampaian sambutan dari kepala Madrasah Diniyah Darul faqih, acara dilanjutkan dengan penyampaian sambutan dari bapak Rahmat Stani S.T selaku perwakilan dari para wali santri wisudawan. Dalam sambutannya, beliau mengucapkan banyak rasa terimakasih kepada para tenaga pendidik yang telah bersedia mendidik dan merawat anak-anak mereka. Beliau juga menyampaikan rasa syukur dan terima kasih pula kepada para wisudawan yang gigih berusaha sebaik mungkin untuk menimba ilmu di Pondok Pesantren darul Faqih.
Sambutan yang terakhir disampaikan oleh Pengasuh Pondok Pesantren Darul Faqih, Abina Faris Khoirul Anam., Lc,M.H.I. Beliau berucap “Dalam suatu riwayat mengatakan: siapa orang yang memperjuangkan sesuatu tapi dia tidak mampu karena keterbatasan ilmunya, keterbatasan waktunya, keterbatasan kesempatan yang dia miliki, tapi kita tidak mampu mencapai seperti yang dicapai orang-orang besar. Lalu dia tidak putus asa, terus berusaha keras, di hari kiamat orang itu akan dikumpulkan dengan pembesar-pembesar ulama’ yang berhasil mencapai derajat yang mulia dalam bidang itu”
Acara selanjutnya ialah penyampaian At-Taujihad wal Irsyadad yang diberikan oleh Dr.,H.M Amsiyono Qowiyyu Aziz SH, S,Ag, M. Dalam penyampaiannya, beliau bercakap bahwa betapa pentingnya menitipkan anak ke dalam sebuah pondok pesantren melihat kondisi Indonesia saat ini yang sudah cacat etika dan moral. Memperhatikan pendidikan anak juga termasuk salah satu pertanggungjawaban atas amanah yang diberikan oleh Allah berupa buah hati kita.
Momen yang ditunggu-tunggu pun tiba. Setelah penyampaian mauidhah, acara dilanjutkan dengan pembacaan surat keputusan kelulusan yang dibacakan oleh ustadz Muhammad Subhan, S.T. dan prosesi wisuda Al-Quran, Wustho, Ulya Madrasah Diniyah Darul faqih yang dipimpin oleh ustadz Ahmad Irsyad Asadullah. Prosesi wisuda dilakukan secara bergantian yang diawali oleh wisudawan putra dan dilanjutkan dengan wisudawan putri.
Selepas prosesi wisuda, para wisudawan juga mempersembahkan sebuah penampilan lantunan untaian syair yang dinyanyikan bersama-sama sebagai ucapan rasa terimakasih mereka kepada para guru yang telah memberi mereka tak hanya ilmu, namun juga pelajaran hidup selama ini. Penampilan mereka memberi efek haru yang dirasakan oleh para wali santri dan para guru menambah kekhidmatan acara ini. Tak hanya itu, di akhir prosesi wisuda, diberikan pula penghargaan santri berprestasi meliputi santri berprestasi jenjang Wustho, Ulya, Tahfidz, dan Al-Quran. Pasca prosesi wisuda yang terlaksana dengan sangat baik, acara wisuda kali ini diakhiri dengan do’a yang dipimpin oleh bapak Muhammad Ikhsan.
Acara wisuda Takmiliyah Wustha & Ulya ini tidak hanya menjadi perayaan kelulusan, tetapi juga momentum untuk merayakan semangat keilmuan dan keagamaan yang terus berkembang di kalangan generasi muda, menjadi bukti nyata bahwa pendidikan pesantren mampu melahirkan generasi yang memiliki keahlian keagamaan dan pengetahuan yang baik.
Semoga prestasi yang diraih oleh para santri ini dapat menjadi inspirasi bagi anak-anak lainnya dan mendorong semangat belajar dalam menguasai ilmu-ilmu agama. Serta semoga wisudawan wisudawati dapat menjadi pewaris dan penjaga tradisi ilmiah dan keislaman yang telah ditanamkan dalam kurikulum pendidikan di Pondok Pesantren Darul Faqih.