Hari Santri Nasional adalah momen bersejarah yang mengingatkan kita pada peran penting santri dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional, ratusan santri dan masyarakat berkumpul dalam Pengajian Akbar yang diadakan di depan balai desa Pandanlandung pada Selasa, (15/10/2024). Acara ini menghadirkan KH. Anwar Zahid, salah satu ulama terkemuka yang dikenal dengan gaya penyampaiannya yang santai dan mudah dipahami, sebagai pemateri.
Sebelum acara dimulai, tokoh masyarakat Dr. Rounders Hj. Muhammad Sanusi, M.M., memberikan sepatah dua patah nasihat. Beliau menekankan pentingnya pendidikan di pondok pesantren yang telah berperan signifikan dalam mempertahankan NKRI sejak masa penjajahan hingga saat ini. “Mari kita kembangkan pendidikan di pondok pesantren, karena pondok pesantren telah menjadi wujud nyata. Dengan hari santri, mari kita kembangkan pendidikan di pondok pesantren, karena pendidikan pesantren telah terbukti mempertahankan kemerdekaan NKRI mulai dari masa penjajahan hingga hari ini ” ujarnya.
Menunggu kedatangan pemateri utama, KH Anwar Zahid, tim hadroh dari Pondok Pesantren Darul Faqih memimpin jalannya acara dengan pembacaan sholawat Nabi bersama. Acara yang dipandu oleh Ustadz Ahmad Irsad Asadullah ini dimulai dengan kalimatul iftitah menggunakan Surat Al-Fatihah sebagai pembukaan, diikuti dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an yang dilantunkan oleh santri Pondok Pesantren Darul Faqih, Nabila Lailiyah Rusdi asal Bontang, Kalimantan.
Detik-detik kedatangan KH. Anwar Zahid disambut oleh tim hadroh yang melantunkan sholawat sebagai penyambutan. Kemeriahan bertambah dengan semangat para jama’ah yang hadir pada acara sore hari ini. Dalam ceramahnya, KH. Anwar Zahid menjelaskan makna Hari Santri serta peran penting para santri dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dan pembangunan bangsa. “Pendidikan di pesantren sangat vital bagi masa depan anak-anak kita,” tegasnya. Pesan ini disambut dengan antusias oleh para peserta pengajian, yang sebagian besar merupakan santri di sekitar desa Pandanlandung, Wagir.
Di akhir acara, seperti yang telah menjadi karakteristik beliau, KH. Anwar Zahid meminta seorang anak untuk maju dan memberikan ceramah singkat dengan guyonan akrab yang dilontarkan. Hal itulah yang menjadi sebuah ciri khas dalam setiap pengajian yang beliau datangi. Pengajian Akbar ini ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh KH. Anwar Zahid, memohon agar bangsa Indonesia senantiasa dilimpahi rahmat dan berkah, serta dijauhkan dari berbagai musibah.
Dalam wawancara eksklusif dengan Ketua Panitia, Bapak Ahmad Bagus Sadewa yang sekaligus merupakan sekretaris desa Pandanlandung menyampaikan, “ Kegiatan ini merupakan hasil jerih payah dari seluruh elemen yang ada di desa Pandanlandung. Meski dengan persiapan yang relatif singkat yakni kurang lebih 7 hari, acara ini dapat menarik perhatian khalayak ramai untuk datang dan berpartisipasi” ujarnya. “Kami bekerja sama dengan banyak pihak, termasuk Banser, yang selalu siap membantu menjaga ketertiban dan keamanan selama acara berlangsung,” tambahnya
Sementara itu, salah satu anggota Banser, Bapak Kakung, yang bertugas selama acara, turut berbagi pengalamannya. “Kami, sebagai bagian dari Banser, merasa bangga bisa terlibat dalam acara yang meriah ini. Selain menjaga keamanan, kami juga bertanggung jawab memastikan kenyamanan para peserta pengajian. Alhamdulillah, acara berjalan aman dan tertib, melihat dari antusiasme para jama’ah yang hadir” katanya. Dia juga menambahkan bahwa Banser siap untuk mendukung kegiatan keagamaan dan kemasyarakatan lainnya.
Peringatan Hari Santri Nasional ini menjadi momen yang sangat berkesan bagi para santri dan masyarakat. Tidak hanya sebagai sarana memperdalam ilmu agama, tetapi juga sebagai ajang mempererat silaturahmi dan memperkokoh persatuan di tengah masyarakat.