(Bagi yang sudah punya istri, lihat redaksi paling bawah)
اللَّهُمَّ ارْزُقْنِي زَوْجَةً صَالِحَةً أَنْتَ تُحِبُّهَا وَهِيَ تُحِبُّكَ, أَنَا أُحِبُّهَا وَهِيَ تُحِبُّنِي.
Allohummar-zuqnii zaujatan shoolihatan, Anta tuhibbuhaa wa hiya tuhibbu-Ka, ana uhibbuhaa wa hiya tuhibbunii.
“Ya Allah, karunia hamba istri shalihah, Engkau mencintainya dan dia mencintai-Mu, aku mencintainya dan dia mencintaiku.”
ALASAN MENGAPA
(1) “ISTRI SHALIHAH”
أَلَا أُخْبِرُكَ بِخَيْرِ مَا يَكْنِزُ الْمَرْءُ؟ الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ، إِذَا نَظَرَ إِلَيْهَا سَرَّتْهُ، وَإِذَا أَمَرَهَا أَطَاعَتْهُ، وَإِذَا غَابَ عَنْهَا حَفِظَتْهُ. (سنن أبي داود (2/ 126)
“Bukankah aku mengabarimu (wahai Umar) tentang sebaik-baik sesuatu yang dimiliki oleh seseorang? Istri yang shalihah. Jika (suami) melihatnya, dia akan membuat senang, jika (suami) memerintahnya dia mematuhinya, jika (suami) tidak bersamanya, dia menjaganya.” (HR Abu Dawud, 2/126)
(2) “ENGKAU MENCINTAINYA DAN DIA MENCINTAI-MU”
Karena kebahagiaan seseorang (al-fauz al’azhim) dan menjadi golongan Allah (hizbullah) itu bisa didapatkan ketika seseorang memeroleh keridhaan Allah dan Allah pun ridha pada orang itu (QS. Al-Maidah: 119, at-Taubah: 100, al-Mujadilah: 22). Sementara kecintaan pada Allah diwujudkan dengan senantiasa menyebut, mengingat, dan patuh pada aturan Allah.
فمن أحب شيئا أكثر من ذكره بقلبه ولسانه
“Barangsiapa mencintai sesuatu, dia akan menyebutnya dalam hati dan lisannya.”
من أحب شيئا فهو عبده
“Orang yang mencintai sesuatu, pasti ia menjadi hambanya (menaatinya).”
(3) “AKU MENCINTAINYA”
Selain untuk mewujudkan konsep Sakinah, Mawaddah dan Rahmah, mencintai istri adalah bagian dari pengamalan nasihat dan keteladanan Rasulullah.
Rasulullah berpesan, “Janganlah laki-laki mukmin membenci istrinya yang mukminah. Bila ada perangai istri yang tidak disukai, dia pasti ridha (senang) dengan perangai istri yang lain.” (Riwayat Muslim).
Beliau juga bersabda “Aku diberi rezeki berupa rasa cinta kepada engkau wahai istriku”. (HR Muslim)
Driwayatkan dari Aisyah r.a “Rasulullah adalah orang paling lembut dan banyak menemani istrinya yang sedang mengadu atau sakit”. (HR Bukhari).
(4) ‘DIA MENCINTAIKU”
Ini juga penting. Karena kalau kau mencintainya tapi dia tak mencintaimu, itu berarti cintamu bertepuk sebelah tangan… 🙂
CATATAN:
Bagi yang sudah punya istri, redaksinya bisa diubah berikut ini.
اللَّهُمَّ اجْعَلْ زَوْجَتِي زَوْجَةً صَالِحَةً أَنْتَ تُحِبُّهَا وَهِيَ تُحِبُّكَ, أَنَا أُحِبُّهَا وَهِيَ تُحِبُّنِي.
Allohummaj-‘al zaujatii zaujatan shoolihatan, Anta tuhibbuhaa wa hiya tuhibbu-Ka, ana uhibbuhaa wa hiya tuhibbunii.
“Ya Allah, JADIKANLAH ISTRIKU istri yang shalihah, Engkau mencintainya dan dia mencintai-Mu, aku mencintainya dan dia mencintaiku.”
—————————————–
Kunjungi website official Darul Faqih
www.darulfaqih.com
Akun media sosial official Darul Faqih :
Instagram Darul Faqih
https://instagram.com/darulfaqih.official
Facebook Darul Faqih
www.facebook.com/darulfaqihpandanlandungmalang
Youtube Darul Faqih
https://youtube.com/@santripandan-darulfaqihmalang