Peringatan Malam Satu Rajab : Mengenal Sang Bulan Mulia

Malam satu Rajab merupakan salah satu malam yang mulia karena keutamaannya. Salah satu diantaranya adalah doa yang tidak tertolak pada malam tersebut. Maka para ulama’ sangat menganjurkan untuk melangitkan doa sebanyak mungkin. Bahkan, Sayyidina Ali Karamallahu Wajhah pun menganjurkan untuk beribadah sebanyak mungkin di malam istimewa yang satu ini.

عن أبي أمامة الباهلي قال, قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: خمس ليال لا ترد فيهن الدعوة، أول ليلة من رجب، وليلة النصف من شعبان، وليلة الجمعة، وليلة الفطر، وليلة النحر.

“Lima malam yang tidak akan ditolak doa di dalamnya: malam pertama bulan Rajab, malam Nisfu Sya’ban, malam Jumat, malam Idul Fitri, dan Malam Idul Adha”.

Selain daripada itu, Rajab pun menjadi bulan yang mulia karena menyimpan beberapa peristiwa penting di dalamnya, salah satunya adalah peristiwa Isra’ Mi’raj, perjalanan Nabi Muhammad dari Mekkah ke Masjidil Al Aqsa di Yerusalem hingga perjalanan ke langit ketujuh atau Sidratul Muntaha. 

Kemudian sebutan bulan yang mulia untuk sang Rajab pun telah disebut di dalam firman Allah subhanahu wata’ala : 

 إِنَّ عِدَّةَ ٱلشُّهُورِ عِندَ ٱللَّهِ ٱثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِى كِتَٰبِ ٱللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ مِنْهَآ أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ ٱلدِّينُ ٱلْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا۟ فِيهِنَّ أَنفُسَكُمْ ۚ وَقَٰتِلُوا۟ ٱلْمُشْرِكِينَ كَآفَّةً كَمَا يُقَٰتِلُونَكُمْ كَآفَّةً ۚ وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلْمُتَّقِينَ

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.”

Selanjutnya, Bulan Rajab juga disebut-sebut dengan bulannya Allah. Maksudnya, bulan yang dianjurkan untuk banyak-banyak beristighfar. Momentum yang tepat untuk memperbaiki diri juga untuk mempersiapkan diri menyambut bulan Ramadhan. Hal ini telah dijelaskan oleh Nabi Muhammad di dalam haditsnya yang berbunyi : 

رَجَبُ شَهْرُ اللهِ، وَشَعْبَانُ شَهْرِي، وَرَمَضَانُ شَهْرُ أُمَّتِي

“Rajab itu bulan Allah, Sya’ban itu bulanku, dan Ramadhan adalah bulan umatku.”

Sedang makna dari ‘Sya’ban itu bulanku’ adalah, kita sebagai umat Nabi Muhammad amat sangat dianjurkan untuk banyak-banyak membaca Sholawat untuk beliau. Kemudian maksud ‘Ramadhan adalah bulan umatku’ adalah, karena pada bulan ini Rahmat Allah turun tak henti-hentinya khusus untuk umat Nabi Muhammad. 

Begitu banyak amalan yang dianjurkan oleh para Ulama’ untuk menghiasi bulan yang mulia ini. Salah satunya adalah membaca sayyidul istighfar sebanyak tiga kali sehari yang berbunyi : 

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ. أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ. أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ. وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ. فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا أَنْتَ

Demikian sedikit penjelasan mengenai malam satu Rajab sebagaimana yang telah disampaikan oleh Ustad Khoirul Anwar, S.T. selaku pengawas yayasan Darul Faqih Malang pada Jumat 12 Januari 2024.

———————————————–

Kunjungi sosial media Pondok Pesantren Darul Faqih :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *