Malang, 13 Juli 2024 – Pondok Pesantren Darul Faqih Indonesia menggelar acara serah terima santri baru yang berlangsung khidmat pada Sabtu, 13 Juli 2024. Acara ini dihadiri oleh para santri baru, wali santri, serta para pengajar dan pengurus pondok pesantren Darul Faqih Indonesia.
Diawali dengan penyambutan pra-acara oleh tim Hadroh Darul Faqih, acara dimulai pukul 09.00 WIB dengan pembukaan oleh pembawa acara, ananda Fajar dan Khoir. Dilanjutkan dengan Tilawah Al-Qur’an yang dipersembahkan oleh ananda Ghulam.
Pengasuh Pondok Pesantren Manarul Huda, Ustadz KH. Choirul Anam dalam Taujihat wal Irsyadatnya, KH. Choirul Anam menyampaikan pentingnya pendidikan di pesantren sebagai bekal kehidupan dunia dan akhirat. “Semoga Darul Faqih dapat berkembang dengan pesat dan menjadi pilihan yang tepat bapak ibu wali santri dalam mendidik anak,” ujar KH. Choirul Anam.
Perwakilan wali santri, Bapak KH. Zainal Arifin dan Bapak Fadilah Muslichul Umam, menyampaikan rasa syukur dan harapannya agar anak-anak mereka dapat belajar dengan baik dan menjadi generasi yang berakhlak mulia. Setelah sambutan dari perwakilan wali santri, acara dilanjutkan dengan sambutan oleh Dr. KH. Faris Khoirul Anam, Lc., M.H.I pengasuh pondok pesantren Darul Faqih Indonesia, live dari Madinah Saudi Arabia yang tengah melaksanakan ibadah haji.
Para santri baru kemudian diperkenalkan dengan lingkungan pesantren dan berbagai fasilitas yang ada. Mereka juga mendapatkan pengarahan mengenai aturan dan tata tertib yang harus diikuti selama menimba ilmu di pesantren oleh ustadz Abi Lazkar Amar Ma’rufi selaku ketua pengurus pondok.
Sebelum pada akhirnya acara serah terima ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Ustadz Muhammad Ikhsan, mudin desa Pandanlandung, Ustadz Ahmad Fadholi memimpin doa masuk pesantren yang diikuti oleh segenap tamu undangan. Para santri baru pun dengan penuh semangat memulai langkah baru dalam perjalanan pendidikan mereka di Pondok Pesantren Darul Faqih Indonesia.
Kegiatan ditutup dengan ramah tamah khas pondok pesantren yaitu talaman. Suasana hangat bersama keluarga sebelum berpisah untuk kebaikan dan menuntut ilmu. Karena harus menjalani tirakat 40 hari agar para santri bisa terbiasa dengan kehidupan pondok.