Kelahiran Nabi Muhammad: Tanda-tanda Keagungan dalam Sejarah Islam

Pada tanggal 12 Rabiul Awal di Tahun Gajah yang bertepatan pada 571 M, sejarah besar tercatat bagi umat Islam. Nabi Muhammad, pembawa risalah terakhir dari Allah, dilahirkan di kota Makkah Arab Saudi pada hari itu. 

Kehadiran beliau bahkan diakui oleh cendekiawan Barat Michael H. Hart sebagai tokoh paling berpengaruh di dunia dalam bukunya The 100: A Ranking of the Most Influential Persons in History (1978) karena pengaruhnya yang luar biasa baik di bidang agama maupun politik. Menurut Hart, Nabi Muhammad adalah satu-satunya tokoh dalam sejarah yang berhasil mencapai keberhasilan besar dalam dua ranah ini secara bersamaan. Nabi Muhammad menjadi awal perubahan besar dalam peradaban Arab dan seluruh umat manusia, membawa revolusi moral dan spiritual yang berpengaruh hingga kini.

Kelahiran Nabi Muhammad adalah peristiwa yang penuh dengan keajaiban. Beberapa sumber sejarah menyebutkan tanda-tanda luar biasa yang terjadi saat beliau lahir. Berikut beberapa keajaiban yang dikaitkan dengan kelahiran Nabi Muhammad : 

  1. Lahir dalam Posisi Sujud
    Jika kebanyakan bayi lahir dalam keadaan menangis dan belum mampu melakukan apa pun, berbeda halnya dengan Nabi Muhammad yang lahir dalam keadaan sujud kepada Allah. Kisah yang banyak ditemukan dalam kisah-kisah sejarah atau sumber tradisional ini sering dianggap sebagai bagian dari keagungan dan kemuliaan Nabi Muhammad sebagai utusan Allah yang terpilih dan sangat mulia sejak kelahirannya. Jika dilihat dari sudut pandang spiritual, narasi tentang Nabi Muhammad lahir dalam keadaan sujud mencerminkan sifat beliau yang senantiasa tunduk dan patuh kepada Allah, bahkan sejak saat kelahirannya. Hal ini melambangkan pengabdian penuh beliau kepada Allah, yang menjadi teladan bagi seluruh umat muslim
  2. Lahir dengan Sudah Dikhitan
    Salah satu kewajiban bagi laki-laki adalah menjalani khitan setelah mencapai usia baligh, meskipun lebih dianjurkan untuk dilakukan lebih awal, sekitar usia tujuh tahun. Namun, Nabi Muhammad memiliki keistimewaan khusus karena beliau sudah lahir dalam keadaan dikhitan. Menurut Syekh Sulaiman al-Bujairami, terdapat 14 nabi lainnya yang lahir dengan kondisi serupa selain Nabi Muhammad, yaitu Nabi Adam, Nabi Syits, Nabi Nuh, Nabi Hud, Nabi Shaleh, Nabi Luth, Nabi Syu’aib, Nabi Yusuf, Nabi Musa, Nabi Sulaiman, Nabi Zakaria, Nabi Yahya, Nabi Isa, dan Nabi Handzalah bin Shafwan. 
  3. Padamnya Api Sesembahan Kaum Majusi
    Agama Majusi, yang merupakan salah satu aliran teologis yang ada jauh sebelum kedatangan Islam, memiliki pengikut yang sangat mensakralkan unsur alam, terutama api. Dalam pandangan Majusi, api dianggap sebagai simbol suci yang memiliki kekuatan untuk melindungi dari segala bahaya dan memberikan kesejahteraan kepada umat manusia. Api dipandang sebagai representasi dari Tuhan mereka, yang memancarkan cahaya dan kebaikan. Salah satu momen penting dalam sejarah adalah ketika api suci yang disembah oleh pengikut Majusi padam. Kejadian ini dipahami sebagai tanda bahwa kekuasaan Majusi mulai berakhir, terutama dengan munculnya ajaran Islam yang mengedepankan keesaan Tuhan (tauhid) dan menolak penyembahan berhala.
  1. Runtuhnya 14 Tiang Istana Persia
    Ketika Nabi Muhammad lahir, dilaporkan bahwa 14 tiang dari istana besar Kisra, raja Persia, roboh. Ini dianggap sebagai pertanda bahwa kekaisaran Persia yang kuat akan mengalami keruntuhan. Menariknya, jumlah 14 tiang yang roboh dianggap sebagai simbol bahwa 14 raja terakhir dari kekaisaran Persia akan memerintah sebelum kekaisaran Persia akhirnya ditaklukkan oleh suatu kaum. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, prediksi ini terbukti benar. Kekaisaran Persia mengalami ketidakstabilan politik dan militer yang parah. Pada tahun 651 M, sekitar 40 tahun setelah kelahiran Nabi Muhammad, Kekaisaran Persia benar-benar runtuh di bawah serangan pasukan Muslim.
  1. Goncangnya Ka’bah dan Runtuhnya Berhala-berhala
    Berhala-berhala yang ada di sekitar Ka’bah dikatakan bergoncang dan beberapa di antaranya runtuh ketika Nabi Muhammad lahir. Ini adalah simbol bahwa kelahiran beliau akan membawa perubahan besar dalam tatanan keagamaan di Mekkah, di mana Islam kelak akan menghapuskan praktik penyembahan berhala yang sudah berlangsung selama berabad-abad. Sebelum datangnya Islam, Ka’bah di kota Mekkah dikelilingi oleh ratusan berhala yang disembah oleh berbagai suku Arab. Kejadian ini menandakan bahwa Islam akan membawa pembersihan spiritual dan memulihkan Ka’bah sebagai pusat tauhid (keesaan Allah) sebagaimana yang dimaksudkan oleh Nabi Ibrahim. Dalam masa hidup Nabi Muhammad, setelah kemenangan atas Mekkah (fathu Makkah), Ka’bah dibersihkan dari semua berhala, yang menggenapi peristiwa guncangan berhala saat beliau lahir.
    • Keringnya Danau Sawa
      Danau Sawa merupakan danau besar yang berada di wilayah Persia. Ketika Nabi Muhammad lahir, danau ini dilaporkan mengering secara tiba-tiba. Kejadian ini dianggap sebagai tanda kehancuran kekuatan dan kekayaan kekaisaran Persia yang sebagian besar berbasis di sekitar wilayah tersebut. Secara simbolis, keringnya Danau Sawa mencerminkan hilangnya kekuatan Persia yang besar. Ini juga dilihat sebagai tanda dari Allah bahwa kekuatan duniawi tidak abadi dan bahwa perubahan besar dalam tatanan dunia sedang dimulai dengan kelahiran Nabi Muhammad.

    Kelahiran Nabi Muhammad dianggap sebagai peristiwa yang membawa perubahan besar di dunia. Berbagai tanda dan keajaiban yang dilaporkan terkait dengan kelahirannya dipandang sebagai bukti bahwa beliau adalah utusan Allah yang terakhir. Walaupun beberapa riwayat bersifat historis dan tidak didukung oleh hadits sahih, hal tersebut tetap memiliki makna simbolis dan penting dalam memahami dampak besar yang dibawa oleh kedatangan Nabi Muhammad bagi dunia.

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *