Santri Darul Faqih Anti Kekerasan

Rabu, (6/3/2024) Dalam upaya mencegah tindakan bullying di lingkungan pesantren, Pondok Pesantren Darul Faqih gelar seminar “Santri Darul Faqih Anti Kekerasan” yang diikuti oleh segenap santri dan asatidz Darul Faqih di masjid Dafa Shofia Pondok Pesantren Darul Faqih.

Seminar ini diisi langsung oleh Pengasuh Pondok Pesantren Darul Faqih, Abiina Dr. KH. Faris Khoirul Anam, Lc., M.H.I. Dalam pemaparannya, beliau menegaskan bahwa kekerasan pasti bermula dari sebuah konflik. Sebagian besar tindak kekerasan diawali dengan masalah yang tidak bisa diselesaikan dengan baik. “Konflik adalah bagian alami dari kehidupan, tetapi penting untuk menyelesaikan dengan damai” paparnya.

 

Abiina Faris Khoirul Anam juga menyuguhkan sederet kasus bullying di lingkup pesantren yang telah marak diperbincangkan. Dalam hal ini, diharapkan santri Darul Faqih dapat menghindari berbagai bentuk tindak kekerasan serta pembullyan.

Tidak hanya itu, Abiina Faris Khoirul Anam juga menekankan bahwa setiap manusia memiliki peran individu dan sosial. “Kalian harus memahami bahwa setiap diri kalian memiliki pengaruh dan kekuatan bagi lingkungannya. Maka kalian diharapkan agar dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar”. Kemudian beliau menyampaikan bahwa kekerasan dan tindak bullying pun dapat tumbuh dari minusnya empati, berpikir pendek, kurangnya komunikasi, ketidakmampuan mengelola emosi, dan lain sebagainya.

 

Pondok Pesantren Darul Faqih adalah pesantren yang menganut prinsip anti-kekerasan secara mutlak. Baik kekerasan dari guru sekolah formal atau ustadz/ah madrasah diniyah kedapa murid atau santri, maupun kekerasan dari santri senior (pengurus pesantren) pada santri junior.

Kekerasan dalam bentuk apapun dan dengan niat apapun tidak dapat dibenarkan. Baik dari sudut pandang agama maupun sosial. Pendidik yang tidak melakukan kekerasan pada peserta didik berarti telah memberi contoh yang jelas bahwa pendidikan tanpa kekerasan adalah elemen mendasar menuju akhlak mulia dan budi pekerti luhur.

 

Para pendidik Pesantren Darul Faqih, selalu menekankan kepada santri akan pentingnya akhlak mulia dan budi pekerti luhur. Yang termasuk di dalamnya adalah menjaga lisan agar tidak berbicara kasar dan menyakitkan; dan menjaga tangan atau kaki agar tidak digunakan untuk melakukan tindakan kekerasan. Himbauan ini dilakukan secara berkala dan berulang-ulang.

Dipenghujung kegiatan, seluruh asatidz dan santri Darul Faqih serempak melafalkan ‘Ikrar Santri Darul Faqih untuk Anti Kekerasan Fisik dan Verbal’ dengan khidmat. Dengan diadakannya kegiatan seminar ini, diharapkan dapat menciptakan lingkungan pesantren yang aman dan nyaman dalam proses ta’allum, yakni: hifdz ad-din (menjaga ketauhidan santri), hifdz an-nasl (menjaga kualitas karakter santri), hifdz al-mal (menjaga keduniawian santri), hifdz al-‘aql (menjaga psikis santri), hifdz al-nafs (menjaga nyawa santri).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *