Sholat tarawih, Witir, dan Ceramah bersama Syaikh Yusuf Awad Dari Nablus, Palestina

Negara Palestina adalah sebuah negara di Timur Tengah antara Laut Tengah dan Sungai Yordania. Status politiknya masih dalam perdebatan. Wilayah Palestina saat ini terbagi menjadi dua entitas politik, yaitu Wilayah Pendudukan israel dan Otoritas Nasional Palestina. Deklarasi Kemerdekaan Palestina dinyatakan pada 15 November 1988 di Aljazair oleh Dewan Nasional (PNC) Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).

Saat ini, Palestina sedang di bombardir habis-habisan oleh tentara zionis Israel. Tanpa perasaan, mereka berhasil menghabisi puluhan bahkan ratusan nyawa orang-orang tak bersalah. Serangan yang dilancarkan oleh tentara zionis Israel yang juga dibantu oleh negara-negara yang berada di pihak mereka terjadi sejak 7 Oktober 2023 hingga saat ini. Sudah sepatutnya bagi kita sesama umat muslim membantu setidaknya doa bagi para saudara kita yang berada disana.

Pada 5 Ramadhan 1445 H bertepatan dengan malam sabtu, (15/03/2024), Pondok Pesantren Darul Faqih menghadirkan Syaikh Yusuf Awad dari Nablus Palestina. Nablus adalah sebuah kota yang terletak di bawah kekuasaan Otoritas Nasional Palestina di Tepi Barat  dengan populasi sebesar 135.000, yang juga merupakan salah satu pusat populasi Palestina terbesar di Timur tengah. Kota ini terletak 63 kilometer (39 mil) sebelah utara Yerusalem, terletak di antara Gunung Ebal dan Gunung Gerizim. Kehadiran Syaikh Yusuf Awad disambut meriah oleh para santri. Beliau datang dan bersedia menjadi imam sholat Isya’, sholat Tarawih, sholat witir, hingga penyampaian mauidhoh hasanah singkat. Acara ini tak hanya diikuti oleh para santri, namun juga masyarakat juga wali santri yang berkenan hadir pada malam hari itu.

Setelah rangkaian ibadah yang diawali dengan sholat Isya’ hingga sholat Witir, acara dilanjutkan dengan penyampaian mauidhoh singkat yang diberikan langsung oleh Syaikh Yusuf Awad-salah satu warga asli Nablus, Palestina. Dalam Penyampaian Mauidhoh singkatnya yang dterjemah oleh ustadz Mukhlis, beliau bejujar bahwa “ sekalipun Gaza adalah wilayah kecil yang di bombardir oleh zionis Israel, tapi mereka tidak berkecil hati. Karena mereka percaya bahwa Allah selalu membersamai mereka dan Allah pasti akan memberikan kemenangan pada mereka saat waktunya tiba”. Beliau juga berkata “ kenapa orang palestina bisa kuat dan saling menguatkan hingga sekarang? Rahasianya adalah adanya Al-Quran dalam hati mereka”

Pada akhir penyampaian beliau berucap “ Media-media dari zionis Israel selalu berusaha untuk menyebarkan berita-berita, doktrin-doktrin untuk orang-orang agar mereka menganggap bahwa masalah ini adalah masalah politik antara Israel dan Palestina. Bukan masalahnya orang muslim.”. Beliau mengajak kita untuk tidak mempercayai hal tersebut. Sebaliknya, beliau ingin kita sebagai sesama muslim membantu saudara kita yang sedang dilanda kesusahan di Palestina. “ kalau tidak bisa memberikan bantuan material, kita cukup bantu dengan do’a” terang beliau. 

Acara ini diselenggarakan guna memperluas doa untuk kemerdekaan palestina. Sebab saat ini, 70% bangunan di Gaza Palestina telah hancur dan rata dengan tanah, jumlah keluarga muslim yang syahid dan terluka parah terus bertambah, meski sebagian selamat dari kekejaman zionis, namun mereka takkan selamat dari kelaparan dan cuaca ekstrem. Dengan izin Allah, para pejuang mampu melawan penjajahan, perjuangan kita tentu tak seperti mereka yang berada di garis depan, jihad kita adalah jihad do’a dan harta. Mari kita bangun kembali Gaza demi melindungi Masjidil Aqsa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *