Ziarah Darul Faqih Mengenang Perjuangan Tokoh Pandan

“Kita besok akan ke makam mbah Jonjiet” kata Ketua Pengurus Pondok Pesantren, Ustadz Abi Laskar Amar Ma’rufi  kepada para santri Darul Faqih setelah sholat maghrib berjamaah pada (30/01/2023)

Ziarah ke makam sesepuh atau tokoh terkenal terus dilestarikan oleh Nahdliyin hingga saat ini. Sebagaimana yang dilakukan Pondok Pesantren Darul Faqih Indonesia ke makam mbah Jounjiet (31/01/2023). Hal ini, ditujukan untuk memperingati berdirinya Nahdlatul Ulama (NU) yang sudah berdiri selama 100 tahun, ziarah muassis NU, serta memupuk rasa hormat kepada para ulama terdahulu. Ziarah ini, diikuti oleh 120 santri putra dan 73 santri putri Pondok Pesantren Darul Faqih serta 9 pendamping.  

Makam Mbah Joinjiet sendiri adalah sebuah makam seorang Waliyullah dari Mataram. Beliau adalah salah satu Pengikut Pangeran Diponegoro dalam perang melawan penjajah pada tahun 1825-1830. Peperangan tersebut membuat Pasukan Pangeran Diponegoro kocar kacir dan pasukanya ada yang lari ke hutan. Mereka lari sampai ke daerah Malang. diantaranya adalah Mbah Bongkok di singosari, Mbah Imam Sujono gunung kawi, dan Mbah Wali Joungjiet di Pandanlandung. Kemudian ketiga orang tersebut mendirikan padepokan masing-masing. dan di Pandanlandung berdirilah sebuah pesantren kecil yg layak disebut Kampung Santren  kurang lebih pada tahun 1830 M. Tersebutlah sebuah Desa Pandanlandung secara resmi dengan kuwu pertama Mbah Wali Jounjiet.

Para Santri berangkat dari pondok pesantren pada pukul 04.30 WIB. Jarak dari pondok pesantren Darul Faqih ke makam tersebut adalah sekitar 2 km. Mereka sampai di makam pada jam 05.00 WIB dengan berjalan kaki. Mereka duduk di atas karpet yang mereka gunakan di pengajian gajayana lalu (29/11/2022). Disana, banyak makam lain dan di sekitarnya banyak ditumbuhi pepohonan. Juru kunci makam tersebut bernama pak Nasikan.  Acara dimulai dengan pembukaan oleh ustadz Ma’ruf. Kemudian dilanjutkan dengan Yasin, Tahlil dan Doa’ yang dipimpin Ketua PPDB Darul Faqih, Ustadz Irul. Setelah itu, para santri diberi konsumsi berupa roti dan susu. Para santri sampai di pondok pada jam 06.40 WIB.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *