Persiapan Menyambut Bulan Suci Ramadhan

Definisi puasa adalah menahan diri dari semua hal yang bisa membatalkannya, sejak terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari, dengan niat khusus. Puasa juga membantu menanam sikap yang baik untuk diteruskan ke bulan- bulan berikutnya setelah bulan Ramadhan usai. Dalam islam, puasa yang bersifat wajib dikerjakan  adalah pada bulan Ramadhan selama satu bulan penuh dan ditutup dengan hari raya Idul Fitri. Berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia 2024 yang dikeluarkan oleh Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama Republik Indonesia, awal mulai puasa Ramadhan 2024 diperkirakan akan jatuh pada 12 Maret 2024.

Ramadhan merupakan bulan ke-9 dalam kalender Hijriah. Bulan yang satu ini memiliki banyak keutamaan sekaligus keistimewaan. Mengapa kita harus bahagia dengan datangnya bulan Ramadhan? Dalam sebuah hadist, disebutkan bahwa Rasulullah bersabda yang artinya:

“Sangat rugi bagi orang yang mendapati bulan Ramadhan namun ia tidak diampuni. Kalau ia tidak diampuni di bulan itu, lalu kapan?” (HR. Ibnu Abi Syaibah dan al-Thabrani)

Ibnu Rajab juga menyebutkan, sampainya seseorang pada bulan Ramadhan dan kesempatan berpuasa di bulan itu adalah nikmat besar yang telah dikaruniakan oleh Allah SWT. Hal ini ditunjukkan oleh hadits Nabi Muhammad SAW tentang tiga orang yang dua diantaranya menjadi syahid (gugur di medan perang karena membela agama Allah, penj). Kemudian orang ketiga meninggal dunia di atas tempat tidurnya (bukan syahid, penj). Maka dilihat dalam mimpi bahwa orang ketiga ini mendahului kedua temannya. Sahabat menanyakan hal itu.

 

Dari sabda Rasulullah tersebut, dapat kita petik kesimpulan, bahwa bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat istimewa yang dipenuhi dengan keberkahan untuk seluruh umat islam yang menjalankan.  Saking mulianya orang yang berpuasa pada bulan Ramadhan, Rasulullah bersabda bahwa bau mulutnya orang yang sedang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.

Untuk menyambut bulan yang istimewa ini, kita harus mempersiapkan diri dan hati agar bisa menjalankan bulan Ramadhan dengan baik, agar mendapatkan lebih banyak kemanfaatan yang ada. Dikutip dari laman NU ONLINE, terdapat 7 amalan untuk persiapan menyambut datangnya bulan Ramadhan.  Diantaranya yaitu:

  1. Berdoa menyambut bulan Ramadhan
  2. Berdoa ketika melihat hilal Ramadhan
  3. Mengucapkan selamat atas datangnya Ramadhan kepada sesama muslim
  4. Meneguhkan niat beramal baik
  5. Meningkatkan pengetahuan seputar bulan Ramadhan
  6. Mempersiapkan fisik dan psikis
  7. Mempersiapkan harta benda

Setelah mengetahui beberapa amalan untuk persiapan menyambut Ramadhan, tidak ada salahnya kita sebagai orang-orang muslim mengetahui sunah-sunah yang dapat dilakukan pada saat mejalankan puasa sebulan penuh. Berikut adalah amalan-amalan sunah yang diambil dari kitab FIKIH PRAKTIS, karangan Dr. KH. Faris Khairul Anam. Lc., M.H.I.:

    • Mempercepat (ta’jil) buka puasa, jika sudah yakin masuk waktu berbuka (yakni terbenamnya matahari).
    • Sahur, walaupun dengan seteguk air. Pada puasa Ramadhan, masuk waktu sahur mulai pertengahan malam.
    • Mengakhirkan sahur di akhir malam. Disunnahkan untuk berhenti makan sebelum terbitnya fajar seukuran membaca 50 ayat  (seperempat jam).
    • Berbuka dengan ruthab (kurma muda), jika tidak ada maka dengan kurma, jika tidak ada maka dengan air zamzam, jika tidak ada maka dengan air biasa, jika tidak ada maka dengan makanan manis yang masak tanpa menggunakan api (seperti madu atau kismis), jika tidak ada maka makanan manis yang masak dengan api.
    • Berdoa saat berbuka, lafadz yang terpendek adalah: “Allahumma laka shumtu, wa bika aamantu, wa ‘ala rizqika afthartu”.6
    • Memberi makan untuk orang yang berbuka.
    • Jika berhadats besar, disunnahkan mandi janabah/mandi besar sebelum terbit fajar.
    • Mandi di malam hari setiap ba’da Maghrib di bulan Ramadhan, supaya lebih giat untuk qiyamul lail (tarawih, tadarus, dan lain-lain).
    • Melaksanakan shalat Tarawih selama bulan Ramadhan.
    • Senantiasa melaksanakan shalat Witir. Shalat Witir pada bulan Ramadhan mempunyai kekhususan hukum yaitu:
      1. Disunnahkan untuk dilaksanakan secara berjama’ah.
      2. Disunnahkan bagi imam untuk memperkeras bacaan.
      3. Disunnahkan untuk membaca qunut  pada separuh kedua bulan Ramadhan.
    • Memperbanyak bacaan Al-Qur’an.
    • Memperbanyak melakukan kesunnahan-kesunnahan, seperti shalat Rawatib, shalat Dhuha, shalat Tasbih, dan sebagainya.
    • Memperbanyak amal-amal shalih, seperti shadaqah, silaturahmi, menghadiri majlis taklim/pengajian, i’tikaf, umrah, menjaga hati dan anggota tubuh dari perbuatan maksiat, memperbanyak doa, dan sebagainya.
    • Lebih meningkatkan semangat ibadah pada 10 hari terakhir, mengejar lailatul qadar pada malam-malam tersebut, terutama pada tanggal-tanggal ganjilnya.
    • Lebih memperbanyak dalam menafkahi keluarganya.
    • Meninggalkan banyak bergurau, terutama yang  mengandung ejekan. Jika diejek oleh seseorang, harus segera ingat bahwa dirinya sedang berpuasa.

Demikian beberapa hal yang dapat kita persiapkan untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan. Semoga tulisan ini bermanfaat dan menjadikan tambahan ilmu bagi para pembaca. Amiin Ya Rabbal Alamiin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *