Pada Jumat, 15 Maret 2024 yang bertepatan dengan malam 5 Ramadhan 1445 H, dilaksanakan shalat Isya, Tarawih, Witir berjamaah bersama Syaikh Yusuf Awad dari Nablus, Palestina yang bertempat di masjid Dafa Shofia. Beliau menyampaikan mauidhoh hasanah kepada segenap jamaah keluarga besar Darul Faqih Indonesia yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Ustadz Mukhlis.
Dalam penyampaiannya, pertama-tama beliau menyampaikan ungkapan terima kasih kepada Dr. KH. Faris Khoirul Anam, Lc,. M.H.I. yang telah menyambut dan kepada tim sahabat Al-Aqsa yang telah memberikan perhatian khusus kepada Palestina. Juga kepada semua yang ikut andil dalam pembebasan negeri Palestina. Beliau mengingatkan bahwa kaum muslim satu dan lainnya adalah saudara, dari manapun mereka berasal.
Beliau merasa termuliakan dapat hadir dan berkumpul dengan Santri Darul Faqih sebagai ahlul Qur’an. Beliau pun takjub kepada santri Darul Faqih dengan muda-mudi Darul Faqih Indonesia yang gembira menuntut ilmu agama dan menghafal Al-Qur’an. “Ahlul Qur’an adalah termasuk orang yang dicintai oleh Allah, maka antumlah Ahlul Qur’an. Ahlul Qur’an merupakan makhluk terbaiknya Allah. Antum Lah orang-orang terbaik di muka bumi ini.” Sebagaimana sabda Rasulullah :
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ .
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur`an dan mengajarkannya.”
Terlintas dalam benak beliau suatu hadits Rasulullah :
وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَه
“Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah dari rumah-rumah Allah (masjid) membaca Firman Allah dan saling mempelajarinya, melainkan akan turun kepada mereka ketenangan, mereka akan dinaungi rahmat, mereka akan dilingkupi para malaikat dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di sisi para makhluk yang dimuliakan di sisi-Nya” (HR. Muslim no. 2699). Maka beliau berdoa kepada Allah agar kita dapat ketenangan dan selalu diliputi rahmat.
Syaikh Yusuf mengingatkan kepada kita, bahwa saat ini adalah bulan yang penuh keberkahan. Sebab pada bulan ini, yaitu bulan Ramadhan merupakan bulan dimana diturunkannya kitab suci Al-Qur’an. Sebagaimana dalam firman Allah :
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ
“Bulan Ramadhan adalah bulan yang didalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda antara yang haq dan yang batil.” Maka Al-Quran-lah yang akan memberi pertolongan dan syafaat di hari kiamat kelak.
Di bulan yang penuh berkah ini, kita semestinya disibukkan dengan Al-Qur’an yang dapat mengingatkan kepada Allah. Sebagaimana yang telah disebutkan dalam firman Allah :
كِتٰبٌ اَنۡزَلۡنٰهُ اِلَيۡكَ مُبٰرَكٌ لِّيَدَّبَّرُوۡۤا اٰيٰتِهٖ وَلِيَتَذَكَّرَ اُولُوا الۡاَلۡبَابِ
Kitab (Al-Qur’an) yang Kami turunkan kepadamu penuh berkah agar mereka menghayati ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berakal sehat mendapat pelajaran. (QS. Sad: 29)
Sebagian besar ayat-ayat yang ada di dalam Al-Qur’an mengajak bicara akal-akal manusia. Betapa banyak Al-Qur’an mengatakan ‘Apakah mereka tidak merenungi Al-Qur’an itu? Apakah mereka tidak berakal? Apakah mereka tidak melihatnya?’ Maka, seyogyanya kita sebagai umat muslim juga merenungi makna yang terkandung dalam Al-Qur’an disamping membacanya.
Saat ini, dapat kita saksikan bersama bagaimana para zionis Israel menghantam, membombardir, membunuh warga Palestina tanpa memandang siapa, bagaimana statusnya, apa jenis kelaminnya. Rumah-rumah, bangunan dihancurkan hingga rata menjadi lautan abu. Semua kebutuhan menjadi terbatas, mereka tidak bisa memenuhi kebutuhannya sendiri, bahkan kebutuhan primernya. Akan tetapi, mereka memiliki keteguhan untuk berjuang dijalan Allah. Mereka rela dengan segala penderitaan yang mereka niatkan hanya karena Allah semata. Namun apakah rahasia yang membuat mereka teguh dan tegar diatas semua musibah ini? Bagaimana mereka tetap memiliki semangat membara untuk berjuan di jalan Allah?
Orang-orang barat, mereka mempunyai segala macam sarana hiburan. Teknologi mereka canggih. Ketika mereka merasa gundah, mereka pergi ke dokter dengan segala macam terapi. Maka mereka merasa heran dengan kejadian gi Gaza ini. Bagaimana bisa mereka tetap tenang, sedangkan rumah mereka dihancurkan, tempat tinggal dan berlindung dimusnahkan begitu saja. Tidak ada lagi tempat yang aman untuk sebatas berkumpul bersama keluarga. Setelah diteliti, ternyata Al-Qur’anlah jawabannya, Al-Qur’an yang ada pada diri merekalah kuncinya. Akhirnya, para orang Barat berbondong-bondong pergi ke toko buku, perpustakaan dan mencari Al-Qur’an. Mereka penasaran, apa yang ada di dalam Al-Qur’an sehingga dapat meneguhkan jutaan jiwa?
Maka dari itu, marilah kita bersama-sama berpegang teguh kepada Al-Qur’an. Di bulan yang mulia ini, dimana Al-Qur’an diturunkan, marilah kita bersama-sama mengenalnya, mempelajarinya, dan mendalaminya. Sebab sangat banyak keutamaan dan hikmah yang dapat kita ambil dari Kitabullah, Al-Qur’anul Karim. Semoga kita menjadi orang-orang yang selalu berada dibawah naungan rahmat Allah dan mendapatkan keutamaan dari bulan yang mulia ini, bulan Ramadhan.