Doa Aman dari Pencurian

Doa Aman dari Pencurian

قُلِ ادْعُواْ اللَّهَ أَوِ ادْعُواْ الرَّحْمَنَ أَيًّا مَّا تَدْعُواْ فَلَهُ الأَسْمَاء الْحُسْنَى وَلاَ تَجْهَرْ بِصَلاَتِكَ وَلاَ تُخَافِتْ بِهَا وَابْتَغِ بَيْنَ ذَلِكَ سَبِيلاً.

(QS. Al-Isra: 110)

Al-Shabuni dalam al-Miataan min Hadits Ibnu Abbas menyebukan hadits marfu’ bahwa ayat 110 Surat al-Isra tersebut adalah keamanan dari pencurian.

Bagaimana dalil dan penjelasannya?

Jalaluddin al-Suyuthi (w. 911) merilis riwayat dari juru bicara al-Qur’an Sahabat Abdullah bin Abbas tersebut. Syahdan, Rasulullah ditanya tentang al-Isra ayat 110. Beliau menegaskan:

هُوَ أَمَانٌ مِنَ السَّرقِ.

Ayat itu adalah keamanan dari pencurian.”

Berikutnya Jalaluddin al-Suyuthi menjelaskan tentang kejadian pencurian yang menimpa seorang sahabat dari Muhajirin. Namun, si pencuri menemui kegagalan, berkat bacaan ayat tersebut.

Berikut penjelasan Jalaluddin al-Suyuthi:

وَأخرج الْبَيْهَقِيّ فِي الدَّلَائِل من طَرِيق نهشل بن سعيد عَن الضَّحَّاك عَن ابْن عَبَّاس رَضِي الله عَنْهُمَا قَالَ: سُئِلَ رَسُول الله صلى الله عَلَيْهِ وَسلم عَن قَول الله: {قل ادعوا الله أَو ادعوا الرَّحْمَن أياً مَا تدعوا فَلهُ الْأَسْمَاء الْحسنى} إِلَى آخر الْآيَة, فَقَالَ رَسُول الله صلى الله عَلَيْهِ وَسلم: هُوَ أَمَان من السرق وَإِن رجلا من الهاجرين من أَصْحَاب رَسُول الله صلى الله عَلَيْهِ وَسلم تَلَاهَا حَيْثُ أَخذ مضجعه فَدخل عَلَيْهِ سَارِق فَجمع مَا فِي الْبَيْت وَحمله وَالرجل لَيْسَ بنائم حَتَّى انْتهى إِلَى الْبَاب فَوجدَ الْبَاب مردوداً فَوضع الكارة فَفعل ذَلِك ثَلَاث مَرَّات فَضَحِك صَاحب الْبَيْت ثمَّ قَالَ: إِنِّي أحصنت بَيْتِي.

Al-Baihaqi meriwayatkan dalam al-Dalail, dari jalur sanad Nahsyal bin Sa’id, dari al-Dhahhak, dari Ibnu Abbas ra, ia berkata, Rasulullah saw ditanya tentang firman Allah {قل ادعوا الله أو ادعوا الرحمن أياً ما تدعوا فله الأسماء الحسنى . . . . } sampai akhir ayat. Nabi saw menjawab, “Itu adalah keamanan dari pencurian.”

Sesungguhnya seseorang muhajirin, dari kalangan sahabat Rasulullah saw, membaca ayat tersebut ketika ia mulai merebahkan diri untuk tidur. Di suatu malam ada pencuri yang masuk ke rumahnya. Pencuri itu mengumpulkan barang-barang yang ada di rumah, lalu membawanya. Sedang si pemilik rumah (orang muhajirin) itu masih belum tidur. Si pencuri itu sampai di pintu, ternyata ia mendapati pintu rumah itu menghalanginya untuk keluar.

Pencuri itu meletakkan hasil curiannya, lalu mencoba keluar rumah sebanyak tiga kali. Namun ia selalu gagal. Si pemilik rumah kemudian tertawa dan berkata, “Aku telah menjaga rumahku (berkat membaca ayat itu).” (Kitab ad-Dur al-Mantsur, jilid 5, halaman 348).

Semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *