Harus Senang Dengan Datangnya Ramadhan, Ini Alasannya

* Harus Senang Dengan Datangnya Ramadhan, Ini Alasannya *

Ibnu Rajab menjelaskan, sampainya orang pada bulan Ramadhan serta kesempatan berpuasa di bulan itu, adalah nikmat besar dari Allah swt. Hal ini dibahas oleh hadits Nabi Muhammad saw. Melihat tiga orang yang dua di pindah menjadi syahid (jatuh di medan perang karena menentang agama Allah, _ penj ) ._Selain itu orang-orang yang meninggalkan dunia di tempat tidurnya (bukan syahid , _ penj ).

Maka dilihatlah dalam mimpi ini oleh orang ketiga ini. Sahabat heran, lalu bertanya hal itu. Maka Nabi saw menjawab:

* أليس بعدهما كذا وكذا صلاة, وأدرك رمضان فصامه, فوالذي نفسي بيده, إن بينهما لأبعد مما بين السماء والأرض *

_ “Bagaimanapun setelah dua (orang syahid , penj ) ada sekian-sekian shalat, dan ia (orang ketiga) mendapati bulan Ramadhan dan ia berpuasa di dalamnya. Demi Dzat yang jiwaku berada di dalam kekuasaan-Nya, menantang di antara pasti lebih jauh dari pada jarak langit dan bumi. ”_ (HR. Baihaqi dan Ibnu Hibban)

Luar biasa! Pahala dan kedudukan syahidpun dikalahkan oleh orang yang dapat didapati dan dilaksanakan puasa Ramadhan.

Kita tahu bagaimana menyeramkannya, melalui penjelasan dari al-Qur’an dan hadits Rasulullah. Maka, kita pun memohon perlindungan agar dijauhkan dari siksanya. Apa yang akan diperoleh oleh orang yang berkuasa, terkait dengan dia dari mana yang perih itu?

Tanyakan hadits ini. Rasulullah melihat bersabda:

*مَا مِنْ عَبْدٍ يَصُومُ يَوْمًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ إِلَّا بَاعَدَ اللَّهُ بِذَلِكَ الْيَوْمِ وَجْهَهُ عَنْ النَّارِ سَبْعِينَ خَرِيفًا*

_“Tidak ada dari seorang hamba yang berpuasa satu hari di jalan Allah, kecuali Allah akan menjauhkan wajahnya dari neraka sejauh 70 tahun (jarak tempuh perjalanan selama tujuh puluh tahun, penj), sebab (puasa) di hari itu.”_ (HR. Muslim)

Itu artinya, ada orang berjalan tujuh puluh tahun lamanya, tidak pernah berhenti. Nah, sepanjang perjalanan yang ditempuhnya itulah, ia akan dijauhkan dari neraka. Ambil contoh dalam sebulan ada 30 hari. Maka, 30 hari X 70 tahun = 2100 tahun. So, ada orang berjalan 2100 tahun lamanya, kira-kira berapa ribu mil yang ia tempuh? Maka, sejauh perjalanan itulah, ia akan dijauhkan dari neraka oleh Allah, karena berpuasa di bulan Ramadhan. Bila Ramadhan tahun ini 29 hari misalnya, maka sejauh perjalanan 2030 tahun ia dihindarkan dari siksa pedih tak berkesudahan itu.

*Tak Senangkah Kita*

Akhirul kalam, kita mengakui diri kita ini banyak berlumur dosa. Tak senangkah bila kita diberi janji oleh Allah, melalui lisan suci Nabi Muhammad saw:

*مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ*

_“Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap (ridha) Allah, niscaya ia akan diampuni dari dosa-dosanya yang telah lalu.”_ (HR. Bukhari dan Muslim)

Ramadhan adalah media untuk meraih ampunan Allah. Ini kesempatan besar, yang barangkali tak terulang di tahun depan. Karena kita tak tahu kapan kita kehabisan nafas untuk hidup. Nabi merasa heran, ada orang yang mendapati Ramadhan, namun dosanya tidak diampuni Allah!

Kanjeng Nabi dawuh dalam bahasa bertanya:

*بُعداً لِمَنْ أَدْرَكَ رَمَضَانَ وَلَمْ يُغْفَرْ لَهُ، إِذَا لَمْ يُغْفَرْ لَهُ فِيْهِ؛ فَمَتَى؟*

_“Sangat rugi bagi orang yang mendapati bulan Ramadhan namun ia tidak diampuni. Kalau ia tidak diampuni di bulan itu, lalu kapan?”_ (HR. Ibnu Abi Syaibah dan al-Thabrani)

*رَمَضَانُ تَجَلَّى وَابْتَسَمَ*

*طُوْبَى لِلْعَبْدِ إِذَا اغْتَنَمَا*

*أَرْضَى مَوْلاَهُ بِمَا التَزَمَا*

*طُوْبَى لِلنَّفْسِ بِتَقْوَاهَا*

*رَمَضَانُ زَمَانُ البَرَكَاتِ*

*رَمَضَانُ زَمَانُ الحَسَنَاتِ*

_Ramadhan telah datang dan tersenyum_

_Sungguh beruntung hamba yang mengambilnya sebagai kesempatan_

_Dia membuat Allah ridha dengan keistiqamahan ibadah_

_Sungguh beruntung manusia dengan takwanya!_

_Ramadhan waktu bagi senarai keberkahan_

_Ramadhan waktu bagi senarai kebaikan…_

Ya Marhaban Bika, ya Ramadhan!

http://fariskhoirulanam.com/inspirasi/harus-senang-dengan-datangnya-ramadhan-ini-alasannya.html

*Hadiri dan Ikuti*

Kajian dan Tanya Jawab Fikih Puasa

Tiap Ahad pagi di Bulan Ramadhan (bakda Subuh – Syuruq)

Di Pesantren Darul Faqih Pandanlandung, Jalan Gapura No 197 Pandanlandung Malang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *