Oleh: H. Faris Khoirul Anam
(Pengasuh PP Darul Faqih)
Hakikat silaturahmi adalah menyambung kembali kekerabatan yang terputus, tak sekedar kunjungan balasan atau mukafi’. Namun mengunjungi saudara juga usaha baik agar tali itu tak rentan putus, cutel, dan amblas. Kata orang Jawa, “Ben gak kepaten obor.”
Di masa pandemi, saat ada penerapan jarak sosial, semoga media sosial menjadi jalan keluar yang tak keluar jalan. Jauh tahun, seorang ulama dari Tarim Hadramaut Habib Muhammad bin ‘Alwi al-Aydrus atau lebih dikenal dengan nama Habib Sa’ad menyusun kitab an-Niyat, kitab yang menghimpun matlamat-matlamat yang umumnya untuk ibadah yang bukan mahdhah. Termasuk niat saat menggunakan internet di mana media sosial menjadi bagiannya.
Menurut keterangan beliau, dunia daring (online) itu fungsinya sama seperti luring (offline); bisa diniatkan untuk mengunjungi saudara, di manapun mereka berada.
Berikut redaksi niat lengkap menggunakan internet – media sosial versi Habib Sa’ad, ulama berjuluk Khadimul Qur’an ini.
وَمَعَ نِيَّةِ التَّعَلُّمِ وَالتَّعْلِيْمِ نَوَيْتُ مَا نَوَاهُ سَيِّدِي الحَبِيْبُ عَبْدُ القَادِرِ السَّقَّاف وَمَا نَوَاهُ سَيِّدِي الحَبِيْبُ عُمَرُ بْنُ حَفِيْظ وَمَا نَوَاهُ سَيِّدِي الحَبْيْبُ عَلِي الجُفْرِي وَمَا نَوَاهُ سَادَاتُنَا مِنَ السَّلَفِ الصَّالِحِ, وَزِيَارَةَ إِخْوَانِي فِي اللهِ فِي كُلِّ مَكَانٍ, وَالسُّؤَالَ عَنْهُمْ وَعَلَى أَحْوَالِهِمْ وَعِيَادَةَ المَرِيْضِ مِنْهُمْ وَتَعْزِيَةَ أَهْلِ مَنْ مَاتَ مِنْهُمْ, وَالتَّعَرُّفَ عَلَى أَهْلِ اللهِ وَكُلِّ مَا يُوَصِّلُنِي إِلَى اللهِ مِنْ مَعْلُوْمَاتٍ وَفَوَائِدَ دُنْيَوِيَّةٍ وَأُخْرَوِيَّةٍ تَرُدُّ إِلَيَّ فِي سُلُوْكِي إِلَى اللهِ وَالاِنْتِفَاعِ بِالاِنْترْنِت فِي مَا يُرْضِي اللهَ وَرَسُوْلَهُ وَنُذْكَرُ عِنْدَ حَضْرَةِ الرَّبِّ جَلَّ وَعَلاَ.
“Selain niat belajar dan mengajar, aku juga niat seperti yang telah diniatkan oleh Sayyidii al-Habib Abdul Qadir as Segaf, Habib Umar bin Hafizh, Habib Ali al-Jufri (para ulama yang memanfaatkan internet untuk berdakwah, penj), dan apa yang telah diniatkan oleh para ulama salaf shalih. (Aku niatkan pula) untuk mengunjungi saudara-saudaraku di jalan Allah, di manapun mereka berada, bertanya tentang mereka dan kabar mereka, mengunjungi yang sakit, bertakziyah pada keluarga mereka yang telah meninggal dunia. (Aku niatkan pula) untuk mengenal lebih jauh orang-orang yang dicintai Allah, dan mempelajari segala hal yang dapat mengantarkan aku pada Allah, baik berupa informasi, keuntungan duniawi dan ukhrawi, yang dapat mengembalikan perilakuku pada Allah, memanfaatkan internet untuk hal-hal yang membuat ridha Allah dan Rasulullah, dan agar kita disebut di hadirat Allah ‘Azza wa ‘Ala.”
Minal ‘aidin wal-faizin.
Untuk seluruh kawan daring dan luring:
Mohon maaf lahir dan batin.